OSREL stie-mce
Online Search and Retrieval Library
Undergraduate Thesis
PENERAPAN BALANCED SCORECARD BAGI MANAJEMEN SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. PONCOGATI RAYASIDOARJO
Thesis Detail | |
---|---|
Author | ITA FITRIA SARI |
Student's ID (NPK) | A.2001.1.25684 (AKUNTANSI) |
Subject | AKUNTANSI MANAJEMEN |
Keyword | BALANCED SCORECARD,MANAJEMEN,KEPUTUSAN |
Page(s) | 82 |
Submit Date | 06-03-2007 |
Lecture(s) |
ALI LATING Drs, MM - - |
Download |
Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2
Abstract
Permasalahan yang diteliti, yaitu bagaimanakah penerapan balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan pada PT. Poncogati Raya Sidoarjo ?. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk meneliti sampai sejauh mana balanced scorecard dapat dilaksanakan pada PT Poncogati Raya Sidoarjo, selanjutnya untuk mengetahui keseimbangan balanced scorecard dalam peningkatan kinerja perusahaan melalui keempat perspektif di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan dan untuk dapat memenangkan persaingan industri sejenis serta untuk memudahkan perusahaan untuk memfokuskan perhatiannya dalam menerapkan strategi persaingan yang dipilih ke dalam seluruh bagian perusahaan dan dapat mengarahkan usaha untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Interpretasi hasil analisis, sebagai berikut : a. Financial Perspective Sasaran strategik dari financial perspective, yang telah ditetapkan sudah tercapai dan hampir dari semua dimensi mengalami peningkatan bahkan perusahaan mampu menghasilkan nilai yang lebih baik dari tahun sebelumnya untuk shareholder. Adapun hasil analisis financial perspective khususnya di tahun 2004, untuk ROI sebesar 10,75%, ROE sebesar 16,02%, sales growth sebesar 8,12% dan cost reduction sebesar Rp. 2.843,50. b. Customer Perspective Dari customer perspective, sasaran strategik dapat dicapai, karena adanya peningkatan total penjualan pada customer retention. Ini dapat dilihat pada stabilnya costumer acquisition. Kondisi ini disebabkan oleh belum pulihnya kondisi perekonomian sehingga daya beli dari customer tetap stabil. Adapun hasil analisis customer perspective khususnya di tahun 2004, untuk customer acquisition sebesar 33%, trhoughput time selama 5 hari, customer retention dari segi penjualan sebesar 67%, dari segi pelanggan sebesar 69,9%, number of complaint sebesar 0,001%, bertambahnya customer baru 12,3% dan non-value added time selama 4 hari. c. Internal Business Process Perspective Sasaran strategik pertama peningkatan produktifitas tercapai, karena semakin efisiennya penggunaan bahan baku dalam berproduksi, sedangkan sasaran strategik kedua terintegrasinya proses layanan customer belum tercapai, karena perusahaan belum mampu mengefisienkan penggunaan waktu yang diberikan dalam pelayanannya, sehingga pencapaian dari sasaran strategik dalam internal business process perspective belum bisa diwujudkan sepenuhnya. Adapun hasil analisis internal business process perspective khususnya di tahun 2004, untuk idle capacity sebesar 14,9%, respond time selama 2 hari, output per material sebesar 44,9%, manufacturing cycle effectiveness selama 0,2 hari dan minimize error rate sebesar 24,6%. d. Learning and Growth Perspective Sasaran strategik learning and growth perspective dapat dicapai oleh perusahaan, karena ukuran sasaran strategiknya mengalami peningkatan produktivitas maka produktifitas karyawan dan pendapatan per karyawan juga meningkat. Serta sasaran strategik peningkatan komitmen personel tercapai, karena karyawan merasa puas atas kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari penurunan employee turnover dan perusahaan dapat mempertahankan karyawannya. Adapun hasil analisis learning and growth perspective khususnya di tahun 2004, untuk employee productivity sebesar 82.003,5 M3, revenue per employee sebesar Rp. 342.318.416,31, employee retention sebanyak 0 orang dan persentase biaya pelatihan karyawan sebesar 1,86% dan employee turnover sebesar 0%. Perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, poses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan indikasi yang semakin membaik. Meskipun kondisi dari financial perspective-nya kurang menggembirakan. Hal ini tidak berarti buruk bagi perusahaan dalam jangka panjang. Financial perspective yang kurang menggembirakan tersebut disebabkan oleh keterbatasan data yang dimiliki (hanya tahun 2002 sampai 2003), dan pada ketiga tahun tersebut kondisi perekonomian tidak begitu menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan t10.1.116.84