OSREL stie-mce
Online Search and Retrieval Library
Undergraduate Thesis
PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENINGKATKAN LABA DENGAN METODE JUST IN TIME PADA PT. MAJANG SARI LUMAJANG
Thesis Detail | |
---|---|
Author | TEDDY MARTONO JEREMIA |
Student's ID (NPK) | A.2003.1.27899 (AKUNTANSI) |
Subject | AKUNTANSI BIAYA |
Keyword | METODE JUST IN TIME |
Page(s) | 98 |
Submit Date | 24-04-2007 |
Lecture(s) |
Drs. ALI LATING MM - - |
Download |
Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2
Abstract
menyebabkan penumpukan persediaan di gudang dan mutu produk yang tidak sesuaidengan standar. Penyimpanan persediaan mengandung resiko, yaitu pengeluaranbiaya non value added dan produk akan mengalami keusangan, dan lain-lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang lebih efektif dalampengelolaan persediaan, sebab pengelolaan persediaan yang tepat akan mendorongefisiensi biaya dan peningkatan mutu produk yang dihasilkan.Alternative pengelolaan persediaan adalah dengan menggunakan metode Just InTime (JIT). JIT adalah suatu konsep dengan tujuan mencapai inventarisasi nol dengancara membeli dan memproduksi barang hanya pada saat diperlukan atau permintaansesuai dengan kuantitas yang dibutuhkan tanpa ada penumpukan persediaan yangberlebihan sehingga dapat menghilangkan pemborosan dan mengendalikan biaya.Pemborosan yang dimaksud misalnya kelebihan produksi, produk cacat, sediaan yangtidak perlu, waktu tunggu, dan lain-lain.Inventaris persediaan nol dapat dicapai dengan melakukan pembelian sistemkontrak jangka panjang dengan supplier, sehingga kualitas yang dikirim sesuaikebutuhan perusahaan dan mutu yang baik. Barang yang datang dapat langsung diproduksi tanpa melalui gudang, sehingga bahan baku tidak mengantri untuk diproduksi yang menyebabkan risiko kerusakan/keusangan yang berdampak pada mutuproduk. Selain itu dengan penerapan TOQ akan dihasilkan produk bebas cacat sebabTOQ melarang adanya produk cacat lolos sampai lini proses akhir.Konsep di atas berbeda dengan metode tradisional yang mengijinkan adanyapersediaan di gudang dan produk cacat yang wajar. Persediaan dianggap pentingsebab untuk memperlancar proses produksi dan merupakan kekayaan perusahaan.Maka pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar dan frekuensi pengiriman lebihsedikit. Sedangkan dalam hal mutu, metode ini melakukan inspeksi saat bahan bakudatang dan barang jadi selesai dibuat, sehingga terdapat level produk cacat yangwajar dan pengerjaan ulang.Dalam analisis akan dilakukan perbandingan antara metode tradisional danmetode JIT. Metode tradisional menggunakan EOQ, frekuensi pemesanan, daurpemesanan ulang, safety stock, jumlah persediaan maksimal dan minimal, reorderpoint dan total cost (untuk biaya persediaan). Sedangkan analisis JIT dilakukaneliminasi biaya tidak bernilai tambah, pembelian dengan lot kecil, persediaannol/biaya yang datang langsung diproduksi tanpa penggudangan. Dari analisis keduametode di atas akan diperbandingkan dalam laporan Harga Pokok Produksi danlaporan Rugi Laba sehingga didapat kesimpulan.Hasil perbandingan menunjukkan bahwa penerapan JIT dapat mengefisiensikanbiaya lebih baik dari metode EOQ dan produk yang dihasilkan dengan metode JITmutunya lebih baik dari pada bila menggunakan metode EOQ sebab pengendalianmutu dilakukan sejak bahan baku dari supplier sampai lini proses produksi.10.3.41.240