OSREL stie-mce
Online Search and Retrieval Library
Undergraduate Thesis
PENERAPAN PENGENDALIAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS SEBAGAI SARANA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PRODUKSI PADA PT. SUMBER SUKO GROUP PLASTIK KEPANJEN-MALANG
Thesis Detail | |
---|---|
Author | GUSTI PUTU PRASISTAYANTI |
Student's ID (NPK) | A.2003.1.28393 (AKUNTANSI) |
Subject | AKUNTANSI BIAYA |
Keyword | BIAYA KUALITAS |
Page(s) | 103 |
Submit Date | 17-09-2007 |
Lecture(s) |
Drs. IMAM GHAZALI Ak.,M.Si DIDIK PRIYO SUGIHARTO SE |
Download |
Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2
Abstract
PT. Sumber Suko Group Plastik belum melakukan identifikasi dan klasifikasi secara khusus terhadap biaya kualitas. Biaya kualitas yang terjadi selama ini masih dibebankan ke bagian-bagian yang mengeluarkannya, seperti misalnya biaya diklat karyawan yang dianggap sebagai biaya bagian personalia sehingga manajemen tidak dapat mengetahui program perencanaan dan pengendalian biaya kualitas, dan tidak mengetahui perilaku elemen-elemen biaya kualitas terhadap biaya kualitas total, pengaruh besarnya biaya kualitas terhadap biaya kualitas total, pengaruh besarnya biaya kualitas total terhadap laba perusahaan dan terhadap efektivitas pelaksanaan program kualitas secara keseluruhan. Proses pengendalian kualitas yang meliputi proses perencanaan, pelaporan dan analisis biaya kualitas merupakan suatu proses yang sangat membantu pihak manajemen karena dapat digunakan sebagai indikator efektivitas program-program kualitas yang sebelumnya sudah diterapkan oleh perusahaan dan sebagai alat analisis untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam pengendalian kualitas yang dikaitkan dengan biaya yang telah dan akan dikeluarkan. Proses ini juga dapat digunakan untuk menilai prestasi kerja suatu pusat pertanggungjawaban yang berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas kerja pusat pertanggungjawaban tersebut dan menilai tingkat kompetitif perusahaan dengan jalan membandingkannya dengan tingkat biaya kualitas industri sejenis. Pada tahun 2005 menunjukkan selisih negatif antara total biaya kualitas yang dianggarkan dengan total biaya kualitas yang sesungguhnya sebesar Rp 11.261.959,00. Jumlah ini merupakan 0,10% dari total penjualan tahun 2005 yang berjumlah Rp. 11.003.043.054,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2005, sebagian besar selisih yang terjadi adalah selisih yang negatif karena jumlah biaya yang sesungguhnya terjadi lebih besar dari yang dianggarkan. Untuk kategori biaya-biaya pencegahan, selisih negatif tersebut dapat berarti bahwa perusahaan sedang berusaha melakukan perencanaan kualitas yang sebaik-baiknya dan berusaha membekali karyawan dengan pendidikan yang lebih memadai untuk mengurangi kerusakan produk.Pada tahun 2006 menunjukkan selisih positif antara total biaya kualitas yang dianggarkan dengan total biaya kualitas yang sesungguhnya sebesar Rp. 18.572.590,00. Jumlah ini merupakan 0,13% dari total penjualan tahun 2006 yang berjumlah Rp. 14.280.869.615,00. Dari table 13 dapat kita lihat bahwa sebagian besar varian yang terjadi adalah varian yang favourable (menguntungkan) varian yang tidak menguntungkan terlihat pada biaya kerusakan internal yaitu sebesar Rp. 19.093.370,00 atau sebesar 0,13% dari total penjualan. Selisih yang tidak menguntungkan atas biaya kerusakan internal ini dipengaruhi oleh biaya pengerjaan kembali atas produk cacat (rework). Biaya pengerjaan kembali yang cukup besar ini terjadi karena adanya keluhan dari pelanggan atas produk yang telah diterima. Keluhan ini pada umumnya terjadi akibat kelalaian pada saat pelaksanaan proses produksi, yaitu adanya sambungan plastik yang tidak sempurna. Dari hasil analisa laporan biaya kualitas yang disusun berdasarkan data dan klasifikasi biaya kualitas yang terjadi dapat diketahui bahwa biaya-biaya untuk pengendalian produk cacat memiliki bagia10.1.10.50