Date: 14-05-2025 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TEGEL “UBIN UTAMA” MOJOKERTO

Thesis Detail
Author ARDIE MILADI MUHAMMAD
Student's ID (NPK) A.2003.1.28413 (AKUNTANSI)
Subject AKUNTANSI BIAYA
Keyword BIAYA PRODUKSI
Page(s) 122
Submit Date 21-02-2008
Lecture(s) Drs. KADARUSMAN MM


Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Perusahaan “Ubin Utama” yang bergerak dibidang industri pembuatan tegeltentu mengalami persaingan yang sangat ketat terutama dengan perusahaan yangsejenis. Oleh karena itu untuk mampu bersaing dan dapat mencapai tujuan jangkapanjang diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang seksama, salah satukegiatan yang perlu dilakukan dalam pengendalian adalah pengendalian atas biayabiayaproduksi. Agar diperoleh harga pokok produksi rendah, maka biaya produksiperlu direncanakan dan dikendalikan secara cermat. Sebaliknya apabila perusahaantidak melakukan pengendalian terhadap biaya produksi, maka harga pokok produksiakan meningkat. Salah satu cara untuk melakukan pengendalian biaya produksi yaitudengan membandingkan antara biaya produksi yang terjadi sesungguhnya denganbiaya standar.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis biaya standar yangdapat digunakan perusahaan untuk mengendalikan biaya produksi, dan Untukmengetahui pengendalian biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan denganditetapkannya biaya standar pada perusahaan tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpangan bahan baku disebabkanadanya kenaikan harga dan pemakaian bahan baku yang kurang dari yang telahdistandarkan karena adanya penurunan dalam berproduksi. Terhadap penetapan hargayang kurang tepat, sebaiknya harga yang digunakan sebagai harga standar adalahharga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, denganmendasarkan harga yang berlaku sesungguhnya pada tahun sebelumnya. Sehinggaapabila ada kenaikan harga bahan baku tidak terdapat selisih yang cukup besardengan harga yang telah distandarkan. Untuk menetapkan standar kuantitas bahanbaku harus memperhatikan cadangan untuk bahan tersisa digudang. Adanyakerusakan bahan baku, penyusutan dan penguapan dalam batas-batas yang wajar sertamemperhatikan kemungkinan peningkatan produksi. Selain itu pengawasan terhadapkaryawan harus lebih diperketat. Sedangkan selisih biaya tenaga kerja disebabkankarena ada beberapa upah sesungguhnya yang lebih besar dari yang distandarkan.Akibatnya terdapat selisih biaya tenaga kerja yang cukup material. Selisih ini terjadikarena pekerjaan yang dilakukan masih manual, untuk mengambil bahan baku daritempat penyimpanan juga masih manual dan letaknya cukup jauh. Selain itu dilihatdari kesulitan untuk membuat campuran bahan baku. Agar perusahaan tidakmengalami kerugian terus menerus, maka perlu adanya penyesuaian standar tarifupah dengan standar upah minimum yang ada dan menyesuaikan dengan kemampuanperusahaan. Adanya selisih yang tidak menguntungkan pada efisiensi tenaga kerja,karena pekerjaan yang kurang terlatih dan tidak termotivasi dengan baik,lebih banyakwaktu kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi, adanya kerusakan mesinmeskipun tidak parah. Untuk itu perusahaan harus membuat karyawan selalu sibukdengan pekerjaannya misalkan dengan memproduksi produk sampingan. Untuk selisih biaya overhead pabrik disebabkan karena kurang terkontrolnya penggunaanbiaya overhead pabrik. Ada kenaikan dari luar perusahaan yang sulit dikendalikan.Untuk penggunaan bahan penolong, bahan bakar dan biaya listrik dan airbiayanyapun juga mengalami kenaikan. Dari penyimpangan tersebut dapat diketahuidengan jelas penyebabnya yaitu pada pelaksanaan proses produksi, maka pengawasandan disiplin harus benar-benar dijalankan. Dalam menetapkan standar harus diketahuiterlebih dahulu kemungkinan-kemungkinan atau perkiraan yang akan datang bakalterjadi dan pelaksanaan proses produksinya harus diperbaiki.

 

3.147.67.34