Date: 31-05-2025 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

KONSEP METODE BALANCED SCORECARD GUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PT. SURABAYA WIRE DENGAN ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN

Thesis Detail
Author NIKEN WINDY NUGRAHANI
Student's ID (NPK) A.2002.1.27065 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN KEUANGAN
Keyword BALANCED SCORECARD - PERSPEKTIF PELANGGAN
Page(s) 83
Submit Date 18-03-2008
Lecture(s) Dra. LINDANANTI MM


Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja operasionalPT. Surabaya Wire dari perspektif pelanggan dengan pendekatan balanced scorecard dansebagai bahan referensi bagi PT. Surabaya Wire dalam menetapkan kebijaksanaan danstrategi peningkatan pelayanan pelanggan. Variabel atau peubah dalam peneliti ini, meliputiukuran hasil (lag indicator), terdiri dari customer acquisition, throughput time, customer retentiondan number of complaint. Selanjutnya ukuran pemacu kinerja (lead indicator), terdiri daribertambahnya customer baru, non value–added time dan pangsa pasar relatif.Dari hasil analisis sisi ukuran hasil (lag indicator), dapat diinterpretasikan, yaituterjadi kestabilan jumlah customer acquisition tiap periodenya, hal ini menandakan bahwaperusahaan mengalami pertumbuhan pangsa pasar. Untuk standar waktu, di tinjau dariwaktu penyelesaian produk hingga pengiriman ke customer bisa dikatakan tetap kurangbaik, karena masih sering terjadi komplain, khususnya dari sisi pelayanan yang diberikancenderung tetap. Hal ini terjadi, karena walaupun masih ada pemesanan atas produk, tetapijumlah yang dipesan relatif tetap. Oleh karenanya perlu mendapat perhatian dari pihak PT.Surabaya Wire, apabila customer tersebut berpindah pada produsen lainnya, maka inilahyang patut diperhatikan. Untuk keluhan yang masuk bahwa customer tidak puas terhadapsistem pelayanan yang diberikan PT. Surabaya Wire, seperti sering terjadi antrian,kesalahan order dan keterlambatan pengiriman. Jadi solusinya adalah merubah sistempelayanan yang ada dengan lebih terkoordinir dan profesional, yaitu dengan menempatkanatau menambah jumlah tenaga kerja lebih ahli, sehingga kasus ini tidak perlu lagi muncul.Dari hasil analisis sisi ukuran pemacu kinerja (lead indicator), dapatdiinterpretasikan, yaitu terjadi penurunan jumlah customer baru, yaitu dari tahun 2002 ke2003 dan bisa dikatakan belum mampu bersaing terutama baik dari sisi harga danpelayanan, walaupun semakin banyaknya kompetitor atau produsen alumunium lain yanglebih berkompenten. Untuk non value added time dapat diindikasikan bahwa kinerjaoperasional perusahaan kurang tertata dengan baik, karena non value added time tersebutsemestinya tidak perlu terjadi. Terakhir untuk pangsa pasar relatif menunjukkan penurunanpangsa pasar PT. Surabaya Wire dari tahun 2004 hingga 2006 baik dari sisi penjualanmaupun dari sisi unit. Hal ini disebabkan, karena semakin banyaknya produsen alumuniumlain atau pesaing yang bermain di pasar dengan harga dan kualitas yang bersaing. BerartiPT. Surabaya Wire dapat dikatakan gagal dalam meraih pangsa pasar yang ada.Kemungkinan lain bisa jadi datangnya dari internal dari PT. Surabaya Wire itu sendiri,seperti dengan kenaikan bea dan cukai atas alumunium, maka perusahaan mengambilkebijaksanaan yang salah terhadap kualitas dan harga dari produk alumuniumnya.

 

10.3.204.45