Date: 18-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

APLIKASI MODEL ANALISIS ALTMAN (Z SCORE) UNTUK MENGIDENTIFIKASI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TELAH GO PUBLIC DAN TERDAFTAR PADA BEJ STIE MALANGKUÇEÇWARA MALANG

Thesis Detail
Author NOVIA PALUPI
Student's ID (NPK) A.2001.1.26610 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN KEUANGAN
Keyword ANALISIS,ALTMAN(Z SCORE),KEUANGAN,PERUSAHAAN,GO PUBLIC,BEJ
Page(s) 106
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) LIDIA ANDIANI, Dra, MM
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Analisis Rasio Keuangan terdiri dari beberapa rasio yang sangat berkontribusi dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Dengan mengetahui perkembangan atau kecenderungan dari tahun ke tahun dapat diketahui apakah perusahaan tersebut dalam bahaya kebangkrutan atau tidak. Penggunaan analisa keuangan mempunyai keterbatasan yaitu dalam penerapan rasio keuangan dilakukan secara terpisah artinya rasio diuji secara terpisah. Untuk mengatasi keterbatasan analisa rasio tersebut, Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan tehnik statistik, yaitu analisa diskriminan merupakan suatu tehnik statistik mulivariant terapan dapat menginterprestasikan rasio-rasio dan dapat menggunakannya untuk tujuan pengambilan keputusan. Altman adalah orang pertama yang menerapkan Multiple Discriminant Analysis dalam masalah-masalah klasifikasi kegagalan dan menghasilkan suatu model prediksi yang dikenal dengan model Z Score. Analisa Z Score yang digunakan dalam memprediksi kegagalan bisnis atau kebangkrutan terdiri dari 5 rasio keuangan (rasio modal kerja terhadap total aset, rasio laba ditahan terhadap aset, rasio EBIT terhadap total aset, rasio nilai pasar modal terhadap nilai buku utang dan rasio penjualan terhadap total aset) yang menjadi indikator terjadinya kebangkrutan. Analisa Z Score ini penulis pilih karena melihat adanya keterbatasan dari analisis rasio keuangan dimana setiap rasio diuji secara terpisah. Adapun perumusan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah perusahaan makanan dan minuman yang telah go public merupakan perusahaan yang sehat dan diprediksi tidak mengalami kebangkrutan ? Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja keuangan dengan menggunakan analisa Z Score dari Altman. Manfaatnya selain untuk pihak manajemen perusahaan juga untuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, antara lain investor atau calon investor, kreditur atau calon kreditur, pemegang saham, karyawan, serta pihak lain yang terkait. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada PT. Tunas Baru Lampung Tbk, PT. SMART Tbk, PT. Ultra Jaya Milk Tbk, dengan mengambil data sekunder dari Bursa Efek Jakarta, jenis data yang diambil adalah prospektus dan laporan keuangan masing-masing perusahaan selama tiga tahun (2001-2003). Metoda analisis yang digunakan adalah analisis Z Score. Pada bab terakhir penulis memberikan simpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk kelangsungan hidup dan perkembangannya di masa mendatang. Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian pada tiga perusahaan makanan dan minuman yang go public yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta pada periode 2001-2003 menunjukkan bahwa dari ketiga perusahaan yang diteliti tersebut terdapat dua perusahaan, yaitu PT. Tunas Baru Lampung Tbk dan PT. Ultra Jaya Milk Tbk, dimana tahun pertama kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi rawan atau ragu-ragu dan dua tahun berikutnya berada pada kondisi tidak. Sedangkan PT. SMART Tbk selama tiga tahun berada pada kondisi keuangan yang tidak sehat dan diprediksikan akan mengalami kebangkrutan. Dari simpulan tersebut, maka penulis dapat mengajukan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, yaitu hendaknya pihak manajemen perusahaan segera mengambil tindakan korektif atau pencegahan jika diketahui tingkat kesehatan kuangan perusahaan terus menurun dan menunjukkkan gejala kebangkrutan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan perusahaan di masa depan. Dari kondisi keuangan tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan

 

18.118.193.108