Date: 18-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

INDIKATOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DIBURSA EFEK JAKARTA ( BEJ )( STUDI PADA POJOK BEJ STIE MALANGKUCECWARA MALANG )

Thesis Detail
Author WILUJENG SULISTIANI
Student's ID (NPK) A.2001.1.26465 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN KEUANGAN
Keyword INDEKS, HARGA, SAHAM
Page(s) 70
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

INDIKATOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DIBURSA EFEK JAKARTA ( BEJ ) ( Studi Pada Pojok BEJ STIE Malangkucecwara Malang ) Pasar modal adalah tempat yang ideal untuk mencari modal dan untuk menanamkan modal, banyak keuntungan yang diperoleh dengan pencarian modal melalui pasar modal atau bursa efek. Sehingga bursa efek mempunyai peranan yang sangat penting baik bagi perusahaan, Investor maupun pemerintah. Bagi perusahaan yang telah go public akan dapat memperoleh dana segar untuk dapat digunakan dalam memperbaiki struktur modal perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Bagi Investor keberadaan pasar modal akan memberikan kemudahan dalam penentuan alternatif pilihan yang sesuai dengan keinginan investor dalam melakukan investasi dalam bentuk saham suatu perusahaan sehingga dana yang dimiliki investor tidak hanya disimpan dalam bentuk deposito dan tabungan. Sedangkan bagi pemerintah, dana masyakarat yang terkumpul melalui bursa efek akan dialokasikan ke sektor yang produktif dan efisien sehingga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Namun krisis yang kedua yang terjadi mulai semester dua tahun 2000 sangat berpengaruh di Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu dengan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan hingga menyentuh nilai 416,32, padahal bursa efek mempunyai peranan yang sangat penting baik bagi perusahaan, investor maupun pemerintah. Indikator yang menyebabkan perubahan harga saham antara lain : psikologis dari penjual dan pembeli, kondisi perusahaan, kebijakan direksi, harga barang, investasi lain, kebijaksanaan pemerintah, penawaran dan permintaan, kemampuan analisis efek dan lain sebagainya. Karena banyaknya indikator yang mempengaruhi perubahan Indeks Harga Saham gabungan dipasar modal maka disini peneliti lebih memfokuskan pada nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan suku bunga deposito terhadap perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar dan sukubunga deposito terhadap perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. (BEJ). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian korelasi dengan menggunakan metode regresi berganda, karena bertujuan untuk menguji sampai seberapa jauh pengaruh antara peubah-peubah penelitian. Dalam penelitian ini peubah yang digunakan adalah peubah terikat (dependent) dan peubah bebas (independent). Peubah terikatnya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Peubah (Y). Peubah bebasnya adalah Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar (X1) dan Suku Bunga Deposito (X2). Dengan jumlah 339 perusahaan yang go public di BEJ. Metode pengumpulan data dengan melihat data sekunder yaitu data yang diambil dari sumber kedua. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar dan suku bunga deposito diambil dari Statistik Keuangan Indonesia (Bank Indonesia). Data Indeks Harga Saham Gabungan diambil dari Jakarta Stock Exchange. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis Kuantitatif dengan analisis regresi berganda yaitu untuk mengukur sejauhmana peubah bebas mempengaruhi peubah terikat. Menurut Algifari dan dan Santoso (Asumsi Klasik), bahwa analisis regresi berganda yang baik harus memenuhi data yang non multikolinearitas, non autokorelasi, non heteroskedastisitas dan normalitas. a. Uji Asumsi Klasik 1. Adanya korelasi antara X1 dan X2 maka terjadi multikolinearitas. 2. Menurut Durbin –Watson (DW) adanya autokorelasi dalam model regresi, karena nilai yang dihasilkan sebesar 0,400 yang berarti < 1,10 artinya, bahwa terdapat pengaruh nilai peubah sekarang dengan nilai peubah sebelumnya. 3. Tidak adanya heteroskedastisitas karena varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. 4. Data berdistribusi normal karena menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. b. Uji Hipotesis I (Untuk peubah bebas yang semuanya berpengaruh t

 

18.221.92.170