Date: 19-04-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING PADAPT. EASTERNTEX-PANDAAN

Thesis Detail
Author UCIK CHRISTINA
Student's ID (NPK) A.2001.1.25985 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN STRATEGI
Keyword BALANCE,SCORECARD,TOLOK,UKUR,KINERJA
Page(s) 136
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Perkembangan jaman yang selalu berubah dan komplks alam bisnis global menuntut manajemen perusahaan untuk bertindak proaktif dan responsif terhadap perubahan jaman, kebutuhan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan perusahaan dalam memenangkan persaingan dan meningkatkan kinerja perusahaan secara optimal. Dalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung dewasa ini, dunia usaha menghadapi perubahan lingkungan yang jauh berbeda dari era sebelumnya. Dalam era revolusi industri keunggulan daya saing suatu entitas usaha ditentukan oleh efisiensi dalam alokasi sumber daya atau asset berwujud (tangible resources/ assets) yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Sebaliknya dalam era revolusi informasi keunggulan daya saing suatu entitas usaha sangat tergantung pada kemampuannya untuk memobilisasi dan mengeksploitasi sumber daya yang sebagian besar merupakan aset tak berwujud (intangible resources/ assets) yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Dengan demikian tolak ukur keuangan tidak lagi memadai untuk memobilisasi dan mengeksploitasi sumber daya yang sebagian besar merupakan asset tak berwujud. Dan untuk memenangkan persaingan perusahaan memerlukan sistem informasi keuangan maupun keuangan. Balanced Scorecard sebagai metode pengukur kinerja perusahaan memberikan informasi yang akurat dan terarah karena Balanced Scorecard mengukur kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan, dan dengan Balanced Scorecard tujuan suatu unit usaha tidak hanya dinyatakan dalam ukuran keuangan saja, melainkan dijabarkan lebih lanjut kedalam pengukuran bagaimana suatu unit usaha tersebut menciptakan nilai terhadap pelanggan yang ada sekarang dan masa datang dan bagaimana unit usaha tersebut harus meningkatkan kemampuan internalnya termasuk investasi pada manusia, sistem dan prosedur yang dibutuhkan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran sejauhmana penerapan Balanced Scorecard dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan memenangkan persaingan, mengetahui akan pentingnya keseimbangan antara ukuran keuangan dan non keuangan di dalam menetapkan stratgi untuk meningkatkan kinerja pada perusahaan. Pengukuran kinerja dalam Balanced Scorecard dijabarkan ke dalam empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun dalam perspektif keuangan peubah yang digunakan adalah laporan keuangan yang meliputi 1) Return On Equity (ROE), 2) Profit Margin On Sales, 3) Sales Growth pada perspektif pelanggan peubah yang digunakan meliputi 1) Customer Retention, 2) On Time Delivery, 3) Customer Acquisition, 4) Customer Satisfaction, 5) Number Of Customer Complain. Pada perspektif proses bisnis internal peubah yang digunakan adalah Data Produksi yang meliputi 1) Supplier Lead Time, 2) Error Rate, 3) Number Of Defective Unit, 4) Idle Capacity sedangkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, peubah yang digunakan adalah Data Karyawan yang meliputi 1) Employee Productivity, 2) Procentage Employee Turnover, 3) Absenteeism. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan PT. Easterntex cukup baik meskipun ada beberapa penurunan, namun penurunan yang terjadi masih cukup stabil dan wajar. Secara umum kinerja perusahaan pada perspektif pelanggan cukup baik meskipun ada penurunan pada costomer acquisition namun demikian perusahaan tetap berusaha mempertahankan pelanggan perusahaan dengan meningkatkan kepuasan pelanggan. Bila dilihat dari perspektif proses bisnis internal kinerja perusahaan belum mengalami peningkatan yang baik, perusahaan harus memperhatikan hal ini karena proses bisnis internal yang baik dapat meningkatkan proses layanan dan produk yang berkualitas sehingga pelanggan puas. Sedangkan bila dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kinerja perusahaan sudah cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa personel memiliki komitmen terhadap perusa

 

3.144.233.150