Date: 20-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KEMUNGKINAN TERJADINYA DEFALKASI ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PG. SEMBOKO - JEMBER

Thesis Detail
Author LUCKMAN ASHARY
Student's ID (NPK) A.2000.1.25528 (AKUNTANSI)
Subject PEMERIKSAAN MANAJEMEN
Keyword SISTEM PENGENDALIAN INTERN,PENGENDALIAN MANAJEMEN,DEFALKASI,SIKLUS PENJUALAN,PENERIMAAN
Page(s) 101
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) Sunarmiati Dra. M.Si.
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Obyek penelitian, yaitu di Pabrik Gula Semboro Jember didirikan pada tahun 1905 oleh Tan Tjwan Bie pemilik tunggal dari pabrik ini yang bersifat perorangan. Permasalahan yang diteliti, antara lain : a. Mengapa Sistem Pengendalian Intern dapat mengurangi kemungkinan timbulnya defalkasi ?. b. Bagaimana cara suatu perusahaan dapat menciptakan Sistem Pengendalian Intern yang baik untuk mengurangi kemungkinan timbulnya defalkasi ?. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Sebagai informasi bagi perusahaan bahwa Sistem Pengendalian Intern yang baik dapat membantu untuk mengurangi kemungkinan timbulnya defalkasi. b. Sejauh mana Sistem Pengendalian Intern dapat diterapkan untuk mencegah kemungkinan timbulnya defalkasi, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Perusahaan dalam menerapkan system informasi akuntansi masih kurang memadai untuk mendapatkan informasi yang akurat. Adapun kelemahan-kelemahannya antara lain : a. Adanya perangkapan fungsi penjualan yang dirangkap oleh bagian PPC b. Belum ada prosedur yang mengatur adanya penjadwalan peremajaan mesin. Struktur organisasi perusahaan kurang baik, karena masih terdapatnya perangkapan fungsi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan, sehingga hal ini sangat melemahkan pengendalian intern dan tidak adanya saling mengawasi antar bagian yang ada pada perusahaan akibat dari tidak adanya pendelegasian wewenang. Dalam system kode rekening belum ada pembagian rekening menjadi kelompok, golongan. Sub golongan sehingga dalam penelusuran data menjadi sulit dan memerlukan waktu karena harus menelusuri data dari awal. Untuk system informasi penjualannya, ada perangkapan fungsi penjualan dengan PPC, sehingga dikhawatirkan bagian PPC akan mengeluarkan barang, yaitu gula dengan DO palsu. Sistem informasi produksi, yakni belum adanya kartu persediaan berdasarkan usia bahan bakunya, sehingga banyaknya barang yang tidak bias dipakai dalam proses produksi karena pemesanan bahan baku memerlukan waktu lama. Adanya perangkapan pada bagian yang memerlukan baik untuk pembelian maupun sewa sewa dengan mengeluarkan uang sehingga akan mengakibatkan adanya bon-bon palsu dan penggelapan uang. Untuk itu guna mengendalikan terhadap kemungkinan terjadinya defalkasi harus memenuhi ketentuan, seperti kecukupan dokumen dan catatan, dokumen yang prenumbered, otorisasi yang pantas serta kecukupan pemisahan tugas.

 

3.136.17.105