Date: 04-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PERANAN PENGENDALIAN BIAYA MUTU DENGAN PENDEKATAN ZERO DEFECT UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITASPADA PT. ARTHAWENASAKTI GEMILANGMALANG

Thesis Detail
Author RETNO SETYOBUDI LESTARI
Student's ID (NPK) A.2001.1.26030 (AKUNTANSI)
Subject AKUNTANSI BIAYA
Keyword BIAYA MUTU,ZERO DEFECT,PROFITABILITAS
Page(s) 98
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) ENGGAR NURSASI SE,
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Salah satu bentuk tantangan bisnis yang pada saat ini banyak dipercaya oleh perusahaan dapat meningkatkan penjualannya adalah dengan melaksanakan manajemen kualitas. Fokus bisnis ini didasarkan pada anggapan bahwa pada masa ini dan akan datang, kualitas menjadi harapan setiap konsumen. Pelaksanaan pengendalian mutu tersebut, tentunya akan membutuhkan biaya. Sehingga semakin ketat pengawasan akan semakin besar beban biaya mutu (quality control activity) yang ditanggungnya, akan tetapi dengan semakin ketat pengawasan tersebut, akan menurunkan tingkat kerusakan produk, sehingga produk cacat akan menjadi sedikit. Hal ini berarti akan mengurangi biaya resiko mutu atau quality assurance cost. Atas dasar itu, maka dilakukan usaha-usaha untuk meminimalkan kerusakan dan bahkan bebas dari kerusakan, yang disebut dengan zero defect (ZD). Dengan pelaksanaan ZD maka akan mengurangi bahkan menghilangkan resiko untuk menanggung kegagalan sehingga pada akhirnya akan dapat mengefisiensikan biaya produksi, dan laba perusahaan dapat ditingkatkan.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian biaya mutu dengan pendekatan zero defect di perusahaan dan perolehan laba perusahaan dan untuk mengetahui hasil pengukuran serta pelaporan biaya mutu perusahaan sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan dalam meningkatkan kualitas produknya Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat study kasus, yaitu penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya. Alasan yang mendasar mengenai pemilihan jenis penelitian studi kasus ini adalah di dalam perusahaan terjadi suatu masalah, kemudian dicari jalan pemecahan atas masalah yang terjadi. Adapun peubah dalam penelitian ini adalah (1) Biaya Kualitas meliputi : biaya pencegahan (Prevention Cost), biaya penilaian (Appraisal Cost), biaya kegagalan Internal (Internal Failur Cost), dan biaya Kegagalan Eksternal (External Failur Cost). (2) Faktor-faktor produksi yang berhubungan dengan kualitas yang diharapkan dapat menekan biaya kualitas, meliputi sumber daya manusia, mesin dan peralatan, material, lingkungan perusahaan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2001 sebesar Rp. 297.876.427,- atau 1,42% dari penjualan, tahun 2002 sebesar Rp. 281.298.232,32,- atau sebesar 1,07% dari penjualan, tahun 2003 biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 403.005.121,60,- atau sebesar 1,52% dari penjualan, dan tahun 2004 biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan adalah Rp. 275.181.379,80 atau 0,56%. Dari keempat tahun pengamatan diketahui bahwa kelompok biaya kualitas terbesar, yang dikeluarkan perusahaan adalah dari preventari cost. Dari empat tahun pengamatan diketahui bahwa biaya mutu yang dikeluarkan oleh perusahaan relatif rendah, karena dibawah 2,5% dari penjualan aktual, yang merupakan standar biaya mutu untuk tercapainya zero defect. Perusahaan telah berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dengan membentuk bagian quality control pada tahun 2003, dan menanbah jenis pengendalian kualitas, yaitu pengujian dan inspeksi peralatan. Dengan penambahan aktivitas tersebut menunjukkan bahwa produk return yang diterima perusahaan relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2001-2002. Namun masih adanya produk return tersebut dikarenakan rendahnya biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga belum memenuhi standar kualitas 2,5%. Dari rendahnya biaya kualitas tersebut menunjukkan kurangnya perhatian perusahaan pada pelaksanaan quality control Dari analisis data total biaya dan total pendapatan dapat diketahui bahwa perbandingan biaya dan pendapatan yang diperoleh perusahaan selama tahun 2001-2004 berfluktuatif. Pada tahun 2001 perusahaan mengeluarkan biaya sebesar 1,42%, kemudian turun pada tahun 2002 menjadi 1,07%, tahun 2003 meningkat menjadi 1,52%, dan tahun 2004 menurun menjadi 0,56%. Peningkatan biaya ini dipeng

 

18.117.142.248