Date: 25-04-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN

Thesis Detail
Author NOPIYANTI
Student's ID (NPK) A.2001.1.26703 (AKUNTANSI)
Subject TEORI AKUNTANSI
Keyword KARAKTERISTIK,PERUSAHAAN,LAPORAN
Page(s) 76
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) AIDA AINUL MARDIYAH Dr, M.Si
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia pada tahun 2003 dan 2004. Karakteristik perusahaan yang sekiranya dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan adalah tingkat likuiditas (rasio lancar), solvabilitas (rasio utang terhadap total aktiva), ukuran perusahaan (total aktiva), jenis industri (manufaktur dan non manufaktur) serta KAP yang mengaudit (KAP big five dan KAP non big five). Kelima karakteristik di atas merupakan variabel independen. Sedangkan variabel dependen diwakili oleh tingkat pengungkapan informasi pada laporan tahunan dengan pemberian skor atas pengungkapan item-item yang terdapat pada laporan tahunan, menggunakan daftar butir pengungkapan dari Botosan (1997) yang juga digunakan dalam penelitian Gunawan (2000) dengan skor antara 0 sampai dengan 75. Metoda penelitian yang digunakan adalah hipotesis kausal dengan sampel penelitian adalah laporan tahunan tahun 2003 dan 2004 perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sebanyak 47 perusahaan tahun 2003 dan 45 perusahaan tahun 2004 menjadi sampel penelitian. Pengolahan dan analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan sampel ternyata masih rendah, dengan rata-rata skor yaitu 42,79 untuk tahun 2003 dan 43,40 untuk tahun 2004. Informasi yang bannyak diungkapkan yaitu informasi data-data keuangan, seperti data penjualan atau biaya. Informasi lain misalnya mengenai gambaran bisnis perusahaan, produk atau pasar. Sedangkan informasi non keuangan yang menyangkut adanya prediksi kinerja di masa yang akan datang, perkiraan arus kas, laba dan penjualan ternyata sangat jarang diungkapkan. Hasil pengujian regresi menunjukkan adanya beberapa nilai yang cukup signifikan antara variabel independen dan dependen, untuk tahun 2003 yaitu ukuran perusahaan (hal konsisten dengan Gunawan, 2000 dan Marwata, 2001) dan untuk tahun 2004 yaitu likuiditas (hal ini konsisten dengan Hutami, 1999 dan tidak mendukung Gunawan, 2000), solvabilitas (konsisten dengan Gunawan, 2000) dan ukuran perusahaan (konsisten dengan Gunawan, 2000 dan Marwata, 2001). Variabel independen lain yang ternyata tidak memperlihatkan angka yang signifikan terhadap luasnya tingkat pengungkapan untuk tahun 2003 yaitu likuiditas (konsisten dengan Gunawan, 2000 dan tidak mendukung Hutami, 1999), solvabilitas (tidak konsisten dengan Gunawan, 2000), jenis industri (konsisten dengan Gunawan, 2000 dan tidak mendukung Cooke, 1992 dan Meek, et al., 1995) dan KAP yang mengaudit (konsisten dengan Firth, 1979, 1980 dalam Susanto, 1992 dan tidak mendukung Fitriany, 2001), sedangkan untuk tahun 2004 yaitu jenis industri (konsisten dengan Gunawan, 2000 dan tidak mendukung Cooke, 1992 dan Meek, et al., 1995) dan KAP yang mengaudit (konsisten dengan Firth, 1979, 1980 dalam Susanto, 1992 dan tidak mendukung Fitriany, 2001).

 

3.17.79.60