Date: 03-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKURASIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. TRISENSA CERAMICS PROBOLINGGO

Thesis Detail
Author DHIMAS JONATHAN A. W
Student's ID (NPK) A.2002.1.27138 (AKUNTANSI)
Subject AKUNTANSI MANAJEMEN
Keyword ACTIVITY BASED SYSTEM,KEAURASIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK,PRODUKSI,CERAMICS
Page(s) 80
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

ABSTRAKSI Penentuan harga pokok produksi yang akurat dan relevan dapat tercapai apabila perusahaan mengukur masing-masing biaya produksi berdasarkan aktivitasnya yaitu dengan activity based cost (ABC) system. Activity based cost (ABC) system melacak biaya produksi pada setiap aktivitasnya terlebih dahulu, baru kemudian membebankan ke masing-masing jenis produk dengan lebih proporsional dan lebih akurat. Ini dikarenakan pembebanan biaya produksi pada masing-masing jenis produk lebih mencerminkan konsumsi sumber daya yang seharusnya. Tujuan penelitian ini Untuk meningkatkan keakurasian harga pokok produksi melalui Activity Based Costing System dan untuk mengetahui sistem pelaporan harga pokok produksi yang dipakai dan relevan pada perusahaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan; melacak biaya overhead pabrik pada berbagai aktivitas, dengan melalui 4 langkah, yaitu : 1) Penggolongan berbagai aktivitas 2) Pengasosiasian berbagai biaya dengan berbagai aktivitas 3) Penentuan kelompok-kelompok biaya 4) Penentuan tarif kelompok. Kemudian melacak biaya overhead pabrik ke berbagai jenis produk. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan terdapat perbedaan dalam pembebanan biaya overhead pabrik ke masing-masing jenis produk. Produk jenis produk keramik ukuran 40x40 dan jenis produk ukuran 50x50 yang seharusnya dibebani biaya overhead pabrik yang lebih besar karena mengkonsumsi sumber daya yang lebih besar, ternyata oleh perusahaan dibebani biaya overhead pabrik yang lebih kecil secara total, sedangkan jenis produk 20x20 yang mengkonsumsi sumber daya yang lebih sedikit ternyata oleh perusahaan dibebani biaya overhead yang lebih besar. Perbedaan perhitungan perusahaan dengan akuntansi konvensional dan menurut ABC system, terjadi selisih yang jumlahnya sangat besar untuk masing-masing jenis produk. Pembebanan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung pada masing-masing harga pokok produksi produk sudah dilakukan secara langsung, sehingga tidak terjadi distorsi dalam pembebanannya.Biaya overhead pabrik sebagai sumber distorsi ternyata dibebankan ke masing-masing produk tidak proporsional dan tidak menunjukkan konsumsi sumber daya yang sesungguhnya. Perbedaan dalam pembebanan biaya overhead pabrik tentu saja akan menimbulkan perbedaan juga dalam perhitungan harga pokok produksi.

 

18.188.152.162