Date: 29-04-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN INVESTASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

Thesis Detail
Author YOHANES SISWANTO
Student's ID (NPK) A.2001.1.25869 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN OPERASIONAL
Keyword KEUNTUNGAN,INVESTASI SAHAM,CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM), BEJ
Page(s) 83
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

ABSTRAKSI Pada dasarnya pasar modal merupakan tempat yang menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, sehingga pasar modal dapat dimanfaatkan sebagai wahana di dalam memobilisasi dana. Sementara bagi investor, pasar modal merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan dananya. Dalam hal ini, investor adalah pihak yang surplus dana dan bersedia meminjamkan kelebihan dananya dengan harapan mendapatkan tingkat keuntungan tertentu. Agar tercapai tingkat keuntungan yang optimal dengan tingkat risiko yang sekecil mungkin seperti yang diharapkan oleh investor dalam mengambil keputusan di dalam menginvestasikan modalnya pada saham-saham di berbagai perusahaan. Salah satu model yang mengatur hubungan risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang berguna untuk menaksir tingkat keuntungan yang layak atas suatu saham. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis berapa besar tingkat risiko dan berapa besar tingkat pengembalian (return) yang diharapkan dari masing-masing saham perusahaan rokok yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Dalam hal ini penulis mencoba meneliti dan menganalisis variabel-variabel yang terkait yaitu tingkat risiko dan tingkat keuntungan. Adapun metode analisis yang digunakan adalah menentukan besarnya tingkat risiko masing-masing saham dan menentukan besarnya tingkat pengembalian masing-masing saham. Setelah penulis meneliti dan menganalisis maka dapat diambil kesimpulan dengan memberi batas-batas tertentu terhadap fokus yang telah ditetapkan dalam analisis Capital Asset Pricing Model. Berdasarkan penelitian tingkat risiko saham (β) dari masing-masing perusahaan industri rokok yang diteliti menunjukkan tingkat risiko tertinggi adalah 1,485 yang terkandung dalam saham PT. Gudang Garam, kemudian PT. British American Tobacco dengan β sebesar 0,2937 disusul oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dengan β sebesar -0,1275 dan β terendah sebesar -0,8777 terkandung dalam saham PT. Bentoel Prima. Untuk tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas saham industri rokok yang diteliti menunjukkan tingkat pengembalian tertinggi adalah sebesar 0,566 pada saham PT. Gudang Garam, kemudian PT. British American Tobacco dengan jumlah sebesar 0,1879 disusul oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dengan jumlah sebesar 0,0542 dan tingkat pengembalian terendah sebesar -0,1839 oleh PT. Bentoel Prima. Perusahaan yang diteliti memiliki tingkat risiko yang berfluktuasi, artinya saham yang diteliti merupakan saham yang lebih berisiko dan kurang berisiko dan memiliki tingkat pengembalian saham yang mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat risiko yang artinya dengan risiko yang tinggi maka tingkat pengembalian saham juga tinggi. Sebaliknya jika tingkat risikonya rendah maka tingkat pengembalian saham juga rendah.

 

18.116.239.195