Date: 09-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM UNTUK MEMPERHITUNGKAN HARGA POKOK PRODUK SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADAPERUSAHAAN KONFEKSI “TRI SEJAHTERA ABADI” TULUNGAGUNG

Thesis Detail
Author ANITA FITRIANA
Student's ID (NPK) A.2002.1.27351 (AKUNTANSI)
Subject AKUNTANSI MANAJEMEN
Keyword ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM,HARGA POKOK PRODUK,HARGA JUAL
Page(s) 96
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Skripsi ini berjudul “PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM UNTUK MEMPERHITUNGKAN HARGA POKOK PRODUK SEBAGAI DASAR DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN KONFEKSI TRIA SEJAHTERA ABADI TULUNGAGUNG”. Sesuai dengan judul skripsi ini, tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui sistem akuntansi biaya yang telah digunakan oleh perusahaan dalam memperhitungkan harga pokok produk dan membantu pihak manajemen dalam memperhitungkan harga pokok produk yang lebih akurat agar harga jual yang ditetapkan lebih kompetitif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah studi kasus yaitu jenis penelitian dengan cara mencari permasalahan yang terjadi di perusahaan dalam meneliti sebab terjadinya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap terhadap masalah yang terjadi pada perusahaan. Analisis yang digunakan adalah Activity Based Costing System sebagai metode untuk memperhitungkan biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya TKL dan biaya overhead pabrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, yaitu dengan membandingkan masingmasing komponen biaya produksi berdasarkan akuntansi biaya konvensional dengan Activity Based Costing System. Adapun perbandingan yang dilakukan adalah terhadap biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung baik akuntansi biaya konvensional maupun Activity Based Costing System membebankan langsung ke harga pokok produk masing-masing jenis. Jadi tidak ada perbedaan dalam perhitungan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis produk. Namun dalam pembebanan biaya overhead pabrik ke masing-masing jenis produk perusahaan menggunakan sistem akuntansi biaya konvensional berdasarkan cost driver tunggal (jumlah unit yang diproduksi), pemakaian cost driver tunggal ini mempunyai keterbatasan karena dapat mengakibatkan pembebanan biaya berlebih untuk masing-masing jenis produk, sedangkan Activity Based Costing System membebankan biaya overhead pabrik pada masing-masing jenis produk dengan dasar pembebanan yang berbeda-beda tergantung dari pemicu biayanya. Dari perhitungan dengan sistem akuntansi biaya konvensional dan Activity Based Costing System terjadi selisih dalam penetapan harga jual. Untuk jenis celana ¾ berdasarkan Activity Based Costing System di dapatkan harga jual yang lebih tinggi dari target harga jual yang ditetapkan perusahaan, yakni sebesar Rp.104,75. Sedangkan untuk jenis celana pendek dan celana senam berdasarkan ABC System didapatkan harga jual yang lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan masing-masing sebesar Rp. 2,52 dan Rp.117,97 . Pengalokasian biaya overhead menurut Activity Based Costing System dapat menyajikan informasi biaya produk lebih akurat dibanding dengan sistem akuntansi biaya konvensional, sebab Activity Based Costing System membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi dalam pengolahan produk, sehingga pengambilan keputusan dalam penentuan harga jual produk yang diambil oleh perusahaan juga lebih akurat. Hal ini berguna bagi perusahaan agar perusahaan mampu bersaing dengan pesaingan yang memproduksi produk yang sama. Dalam hal ini perusahaan lebih memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya, baik dalam kualitas produk, tingkat produktivitas ataupun keunggulan terhadap pelayanan konsumen.

 

13.58.150.59