Date: 09-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS BERDASARKAN ZERO DEFECT CONCEPT GUNA MENINGKATKAN PROFITABILITAS PT. PESONA REMAJA INDUSTRI MALANG

Thesis Detail
Author MIA DWI WULANDARI
Student's ID (NPK) A.2001.1.26074 (AKUNTANSI)
Subject AKUNTANSI MANAJEMEN
Keyword BIAYA KUALITAS,ZERO DEFECT CONCEPT,PROFITABLITAS
Page(s) 121
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Seiring dengan kemajuan perekonomian global dan teknologi informasi, kualitas menjadi tujuan pertama perusahaan dalam menghasilkan produk. Kualitas menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena selain menyangkut perusahaan itu sendiri, juga menyangkut kepentingan konsumen. Biaya kualitas merupakan indikator untuk mengetahui apakah program peningkatan kualitas yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah efektif. Dan untuk memantau efektifitasnya maka perusahaan perlu melakukan pengukuran dan pengendalian biaya kualitas secara khusus. Sedangkan dalam melakukan pengendalian dan menekan jumlah produk cacat, menurut Crosby yang dirangkum dalam dalil ketiga tentang Manajemen Kualitas menjelaskan bahwa kerusakan nol (zero defect), merupakan standar kinerja yang harus digunakan. Untuk itu perusahaan harus memulainya dari tahap perencanaan kualitas yang dilanjutkan dengan pelaksanaan disertai dengan pengawasan yang akhirnya dievaluasi apakah produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga dengan proses pengendalian itu perusahaan dapat beroperasi dengan efisien dengan meminimalkan jumlah produk cacat dan pemborosan biaya yang tidak bernilai tambah bagi proses produksi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pada tahun 2003, 2004 dan 2005 terdapat prosentase biaya kualitas aktual perusahaan yang masih jauh dari standar jangka panjang yaitu sebesar 2,5% dari penjualan tahun berjalan. Biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan cukup besar, pada tahun 2003, 2004, 2005 prosentase biaya kualitas terhadap penjualan masing-masing sebesar 8,5%; 7,8%; 7,54%. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan penambahan pada biaya penilaian dan biaya pencegahan agar biaya gagal internal (produk cacat) dan biaya gagal eksternal dapat diminimalisir. Disamping itu perusahaan belum membuat laporan biaya kualitas, perencanaan anggaran biaya kualitas, serta laporan kinerja pengendalian biaya kualitas, sehingga pihak manajemen perusahaan tidak dapat memantau efektivitas program peningkatan kualitas produknya. penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, dan diharapkan dapat memberikan alternatif jalan keluar terhadap permasalahan biaya kualitas yang dihadapi oleh PT. pesona Remaja Industri Malang. Berdasarkan hal tersebut di atas, perusahaan harus konsisten dalam mengendalikan biaya kualitas guna meningkatkan profitabilitas perusahaan, melalui usaha-usaha perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan guna menekan jumlah produk cacat. Selain itu adanya laporan biaya kualitas, perencanaan anggaran biaya kualitas diperlukan dalam menilai kinerja kualitas produk perusahaan setiap periode agar dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

 

3.15.229.113