Date: 17-05-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

EVALUASI KINERJA STRATEGIK DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. KERETA API (PERSERO) BANDUNG

Thesis Detail
Author YULIS SILVIANI
Student's ID (NPK) A.2000.1.25636 (AKUNTANSI)
Subject MANAJEMEN STRATEGI
Keyword EVALUASI KINERJA STRATEGIK,BALANCED SCORE CARD
Page(s) 117
Submit Date 06-03-2007
Lecture(s) -
-
-
Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Dalam era globalisasi, yang ditandai oleh pesatnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya perubahan dalam menjalankan kegiatan usaha, dimana kepuasan pelanggan menjadi sasaran strategis bagi perusahaan agar dapat tumbuh berkembang dan tetap eksis dalam menghadapi perubahan dan persaingan yang semakin ketat. Dengan kondisi tersebut, maka untuk dapat memenangkan persaingan, perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja perusahaan, yang berfokus pada kepuasan pelanggan, sehingga evaluasi kinerja dengan hanya melihat aspek keuangan saja menjadi kurang relevan. Untuk itu perlu digunakan pengukuran kinerja baru yang menyeimbangkan pengukuran finansial dan non finansial yang disebut Balanced Scorecard. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana Balanced Scorecard dapat membantu manajer mengevaluasi kinerja strategic perusahaan pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung, dan untuk memperhatikan keseimbangan antara aspek financial dan non financial melalui empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Jenis penelitian yang digunakan deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Alasan digunakannya jenis penelitian ini karena akan dilakukan analisis atau evaluasi terhadap kinerja starategik perusahaan dengan menggunakan metode balanced scorecard. Adapun peubah dalam penelitian ini adalah (1) Perspektif Keuangan dengan pengukurannya adalah : GPM, ROI, Sales Growth, (2) Perspektif Pelanggan, dengan pengukuran yang digunakan adalah : Customer Retention, Customer Acquisition, Number of Complaints, (3) Perspektif Proses Bisnis Internal dengan pengukuran yang digunakan adalah : Inovasi produk jasa, Penyimpangan biaya operasional, (4) Perspektif Belajar dan Berkembang, dengan pengukuran yang digunakan adalah : Employee Training Hour, Employee Turnover, Absenteeism, Tardiness. Dari hasil analisis setiap perspektif Balanced Scorecard didapatkan : (1) Berdasarkan perspektif keuangan diketahui bahwa kinerja keuangan perusahaan menunjukkan bahwa Perusahaan Kereta Api Bandung sekilas dapat meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan pendapatan yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai sales growth dari tahun 2002 sampai 2004 (dilihat dari nilai rupiah). Namun peningkatan penjualan ini terjadi karena meningkatnya harga tiket dan bukan karena meningkatnya pengguna jasa transportasi kereta api, akibatnya GPM perusahaan mengalami penurunan yang ditunjukkan dengan nilai GPM tahun 2002 29,19% turun menjadi 28,20% pada tahun 2003 dan turun lagi menjadi 22,54% pada tahun 2004 5 serta nilai ROI yang rendah yaitu tahun 2002 sebesar 0,05% meningkat menjadi 0,11% pada tahun 2003, dan turun menjadi 0,07% pada tahun 2004. (2) Berdasarkan perspektif pelanggan menunjukkan bahwa pada dasarnya kepuasan pelanggan mengalami penurunan, yang ditunjukkan dengan customer acquisition yang menurun baik dari angkutan penumpang maupun angkutan barang, dan sebagian besar customer retention mengalami penurunan. Satu satunya kelas penumpang yang dapat dipertahankan dari tahun 2002-2004 adalah kelas eksekutif. Usaha perusahaan untuk meningkatkan pelayanan cukup memuaskan pelanggan yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya komplain yang diterima perusahaan dari tahun 2002-2004. (3) Berdasarkan Perspektif Bisnis Internal dapat dikatakan bahwa Perusahaan Kereta Api telah berupaya melakukan inovasi produk untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa kereta api, mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi dengan cara meningkatkan pemeliharaan fasilitas, dan berusaha meningkatkan ketepatan jadwal pemberangkatan kereta penumpang maupun barang pada tahun 2004. kelemahan yang terjadi adalah perusahaan tidak berhasil melakukan efisiensi biaya operasional, bahkan selama tahun 2002-2004 mengalami peningkatan. (4) Berdasark

 

3.16.75.37