Date: 26-04-2024 Digital Publication Services : JABM | JAM | ABMR | ABMCS | BLOG

Undergraduate Thesis

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TEDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2017)

Thesis Detail
Author MERNY INDAH INDRIANI
Student's ID (NPK) K.2015.1.33589 (MANAJEMEN)
Subject MANAJEMEN KEUANGAN
Keyword ANALISIS RASIO KEUANGAN, RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO PROFITABILITAS
Page(s) 82
Submit Date 19-03-2019
Lecture(s) IRAWAN BUDI PRASETYO, SE., MM.


Download PDF

Akses/Download file PDF hanya bisa dilakukan di R. Referensi, Gedung Perpustakaan lantai 2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membantu para investor yang mengalami kesulitan dalam menentukan perusahaan mana yang jika dinilai menggunakan analisis rasio keuangan layak untuk dilakukan investasi. Selain itu, para manajer yang tidak mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat menganalisis laporan keuangan menggunakan rasio-rasio keuangan sehingga dapat menilai kinerja keuangan perusahaannya. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan kinerja keuangan perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk dengan PT. Mayora Indah Tbk periode 2015-2017. Kemudian membandingkannya lagi dengan rata-rata industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis rasio, yang terdiri dari Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover, Receivable Turnover, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Return on Equity, dan Return on Investment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Ultrajaya rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitasnya di atas rata-rata industri barang konsumsi dan lebih baik dari PT. Mayora. Sedangkan PT. Mayora, memiliki rasio aktivitas dimana total asset turnover di atas rata-rata industri dan lebih baik dari PT. Ultrajaya. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa hasil perhitungan rasio kurang bagus belum tentu buruk jika dibandingkan dengan rata-rata industri barang konsumsi.

 

18.219.63.90